Guru SD Negeri Dihina? Di Mana Adab Kita Sebagai Murid dan Orang Tua?
Ilmu adalah cahaya. Tapi cahaya itu tidak akan masuk ke hati yang penuh dengan kedurhakaan terhadap guru. Pernyataan ini bukan sekadar nasihat klise, tapi realita yang sedang kita abaikan bersama.
Hari ini, banyak guru SD negeri — mereka yang seharusnya paling dihormati — justru menjadi korban penghinaan, serangan verbal, dan tekanan psikologis. Tak hanya dari murid, tapi juga dari orang tua murid yang lupa bahwa menghormati guru adalah bagian dari adab menuntut ilmu yang diajarkan oleh agama dan budaya luhur bangsa ini.
![]() |
Guru SD negeri sedang duduk dengan wajah letih namun tetap tersenyum |
π§πΌπ Adab Menuntut Ilmu: Dimulai dari Menghormati Guru
Dalam Islam, para ulama besar seperti Imam Syafi’i dan Imam Malik menekankan pentingnya adab sebelum ilmu. Salah satu adab terbesar adalah memuliakan guru, tidak menyakitinya, tidak mengangkat suara di hadapannya, apalagi menghina atau merendahkan.
Tapi apa yang terjadi hari ini?
-
Guru ditegur kasar di grup WhatsApp orang tua murid.
-
Dituding tidak kompeten hanya karena nilai anak turun.
-
Bahkan dihina di depan siswa yang seharusnya meneladani rasa hormat.
“Ilmu tidak akan masuk ke hati murid yang menyakiti gurunya.” – K.H. Hasyim Asy’ari
π Hasil Penelitian: Guru SD Negeri Rentan Diserang Secara Verbal dan Psikologis
Berdasarkan data dari Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) dan beberapa penelitian universitas, ditemukan bahwa:
-
60% guru SD negeri pernah mengalami hinaan atau serangan verbal dari orang tua siswa.
-
Banyak guru mengalami tekanan psikis yang berujung pada kelelahan emosional.
-
Bahkan ada guru yang memilih mengundurkan diri karena tidak kuat dengan tekanan sosial.
Ironisnya, ini dialami oleh guru-guru SD yang justru membentuk fondasi awal kecerdasan dan akhlak anak-anak kita.
π€¦π»♀️ Menghina Guru = Menutup Pintu Keberkahan Ilmu
Adab terhadap guru bukan sekadar sopan santun. Ia adalah syarat diterimanya ilmu dengan berkah. Dalam tradisi pesantren, seorang santri bahkan rela menyapu halaman pondok demi mendapat rida gurunya.
Namun kini, sebagian besar orang tua dan murid menganggap guru seperti “penyedia jasa”, bisa dikritik sesuka hati, seolah guru hanyalah pekerja yang harus tunduk pada "pelanggan".
Apakah ini adab?
π©π« Guru Bukan Hanya Pengajar, Tapi Teladan
Guru SD negeri tidak hanya mengajarkan membaca dan berhitung. Mereka:
-
Membentuk karakter anak sejak dini
-
Menjadi tempat curhat siswa
-
Menjadi jembatan antara keluarga dan masa depan anak
Namun saat guru disudutkan dengan hinaan dan intimidasi, bagaimana mereka bisa mendidik dengan ikhlas? Bagaimana mungkin ilmu itu akan masuk ke hati yang tak punya rasa hormat?
“Barakah ilmu itu datang dari rida guru. Rida guru datang dari adab murid.” – Nasihat Ulama Klasik
π§ Renungkan: Apakah Kita Sudah Menghargai Guru Anak Kita?
Coba tanyakan pada diri sendiri:
-
Pernahkah kita menyalahkan guru hanya karena anak kita tak naik kelas?
-
Pernahkah kita menganggap guru malas padahal anak kita sendiri yang tak mau belajar?
-
Pernahkah kita menghina guru di hadapan anak?
Kalau iya, jangan salahkan jika anak sulit memahami pelajaran. Mungkin kita sendiri yang telah menutup pintu ilmunya.
π‘ Solusi: Bangun Ulang Adab dan Budaya Hormat pada Guru
✔️ Ajarkan Anak Menghormati Guru Sejak Dini
Mulailah dari rumah: ajarkan bahwa guru adalah orang tua kedua. Jangan pernah biarkan anak berbicara kasar pada guru, apapun alasannya.
✔️ Sebagai Orang Tua, Jadilah Teladan
Hentikan budaya menyalahkan guru di grup WA. Selesaikan masalah secara musyawarah, bukan hinaan. Ingat, keberhasilan anak juga karena doa dan didikan guru.
✔️ Sekolah Perlu Menguatkan Edukasi Adab
Adab terhadap guru seharusnya menjadi bagian dari kurikulum karakter. Jika perlu, adakan pelatihan adab menuntut ilmu untuk murid dan orang tua.
✔️ Negara Harus Hadir
Pemerintah wajib memberi perlindungan hukum terhadap guru yang menjadi korban kekerasan verbal dan psikologis. Jangan biarkan mereka berjuang sendirian.
π§ Penutup: Tanpa Adab, Ilmu Tak Akan Sampai ke Hati
Guru SD negeri adalah ujung tombak masa depan bangsa. Jika kita terus merendahkan dan menyakitinya, maka sesungguhnya kita sedang menghancurkan peradaban dari akar.
Mari kita bangun kembali adab mencari ilmu yang berkah. Hormati guru, muliakan mereka, dan ajarkan anak-anak kita untuk bersikap sama. Karena keberkahan hidup, seringkali datang dari rida guru yang diam-diam mendoakan di balik lelahnya.
#AdabMenuntutIlmu #HormatiGuru #GuruSDNegeri #IlmuBerkah #AdabItuPenting
Post a Comment for "Guru SD Negeri Dihina? Di Mana Adab Kita Sebagai Murid dan Orang Tua?"
Terima kasih sudah berkunjung, silakan jika berkenan meninggalkan jejak digital di kolom komentar. Siapa pun anda yang berkunjung dan meninggalkan kata atau kalimat, semoga dimudahkan segala urusan dunianya dan masuk surga. Aaamiin.